
BAB I
PENDAHULUAN
A.
LATAR
BELAKANG
Pelayanan gawat darurat (emergency care) adalah
bagian dari pelayanan kedokteran yang dibutuhkan oleh penderita dalam waktu
segera (immediately) untuk menyelamatkan kehidupannya (life saving). Unit
kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan gawat darurat disebut dengan nama
Unit/Instalasi Gawat Darurat (Emergency Unit). Tergantung dari kemampuan yang
dimiliki, keberadaan Unit/Instalasi Gawat Darurat (IGD) tersebut dapat beraneka
macam. Namun, yang lazim ditemukan adalah yang tergabung dalam Rumah Sakit
(hospital based emergency unit). Pada
saat ini dengan semakin kompleknya hidup dan kehidupan, keberadaan suatu IGD di
setiap komunitas telah merupakan salah satu kebutuhan pokok.
Secara umum kegiatan yang menjadi tanggung jawab IGD
dapat dibedakan atas tiga macam (Flynn, 1962), yaitu:
1.
Menyelenggarakan pelayanan gawat darurat
Kegiatan pertama yang menjadi tanggung
jawab IGD adalah menyelenggarakan pelayanan gawat darurat. Pengertian gawat darurat yang dianut oleh
anggota masyarakat memang berbeda dengan petugas kesehatan. Oleh anggota
masyarakat, setiap gangguan kesehatan yang dialaminya dapat saja diartikan sebagai keadaan darurat (emergency) dan karena
itu mendatangi IGD untuk meminta pertolongan.
2. Menyelenggarakan pelayanan penyaringan untuk kasus-kasus yang
membutuhkan pelayanan rawat inap intensif
Kegiatan kedua yang menjadi tanggung
jawab UGD adalah menyelenggarakan pelayanan penyaringan untuk kasus-kasus yang
membutuhkan pelayanan intensif. Pada
dasarnya kegiatan ini merupakan lanjutan dari pelayanan gawat darurat, yakni
dengan merujuk kasus-kasus gawat darurat yang dinilai berat untuk memperoleh
pelayanan rawat inap intensif. Pada saat
ini di Rumah Sakit memang telah tersedia beberapa unit kesehatan yang secara
khusus menyelenggarakan pelayanan rawat inap intensif tersebut. Seperti
misalnya Unit Perawatan Intensif (Intensive Care Unit) untuk kasus-kasus
penyakit umum, serta Unit Perawatan Jantung Intensif (Intensive Cardiac Care
Unit) untuk kasus-kasus penyakit jantung.
3.
Menyelenggarakan pelayanan informasi medis darurat
Kegiatan ketiga yang menjadi tanggung
jawab IGD adalah menyelenggarakan informasi medis darurat dalam bentuk
menampung serta menjawab semua pertanyaan anggota masyarakat yang ada
hubungannya dengan keadaan medis darurat (emergency medical questions).
B.
TUJUAN
1.
Tujuan
Umum
Untuk
mendapatkan gambaran pelayanan kesehatan masyarakat dalam upaya meningkatkan
mutu pelayanan kesehatan terutama di Ruang IGD RSUD dr. Moewardi Surakarta.
2.
Tujuan
Khusus
a. Untuk
mengetahui standar pelayanan di ruang IGD RSUD dr. Moewardi Surakarta yang meliputi 5 M, yaitu Man, Method, Money, Machine, dan
Material
b. Untuk
menambah pengetahuan bagi mahasiswa tentang manajemen yang dilaksanakan di
ruang IGD RSUD dr. Moewardi Surakarta dan berbagai penyakit yang biasa terjadi.
c. Untuk
memberikan bekal bagi mahasiswa agar secara langsung dapat mengetahui tentang
manajemen dan berbagai penyakit yang terjadi di Ruang IGD RSUD dr. Moewardi
Surakarta.
C.
MANFAAT
1. Sebagai
masukan untuk ruang IGD RSUD dr. Moewardi Surakarta agar lebih meningkatkan
pelayanan yang masih kurang dan mempertahankan sistem pelayanan yang sudah
dianggap baik
2. Sebagai
sarana untuk menambah pengetahuan mahasiswa tentang manajemen dan berbagai
penyakit yang ada di ruang IGD RSUD dr. Moewardi Surakarta.
BAB
II
TINJAUAN
TEORI
A.
TINJAUAN
TEORI
1.
Tinjauan
Mutu
Mutu pelayanan kesehatan adalah tingkat dimana
pelayanan kesehatan untuk individu maupun populasi mampu menghasilkan outcome
pelayanan sesuai dengan yang diharapkan dan konsisten dengan pengetahuan
profesional terkini (IOM, 2001). Peningkatan mutu pelayanan
kesehatan mengandung arti bahwa sarana pelayanan kesehatan dan
tenaga profesi kesehatan harus mampu menunjukkan akuntabilitas sosial untuk
memberikan pelayanan prima kepada konsumen, yakni pelayanan yang sesuai dengan
standar yang diakui sehingga dapat memenuhi atau bahkan melebihi harapan
konsumen (Anwar,1996).
Mutu pelayanan kesehatan adalah yang
menunjuk pada tingkat kesempurnaan pelayanan kesehatan, yang di satu pihak
dapat menimbulkan kepusan pada tiap pasien sesuai dengan tingkat kepuasan
rata-rata penduduk, serta di pihak lain tata cara penyelenggaraannya sesuai
dengan kode etik dan standar pelayanan yang telah ditetapkan . Kepuasan pasien
yang mengacu pada penerapan kode etik dan standar pelayanan :
a. Harus terbina dengan baik hubungan
dokter-pasien sehingga tercipta
pelayanan kesehatan yang bermutu.
b. Kenyamanan pelayanan, tidak hanya
menyangkut fasilitas yang disediakan tetapi yang terpenting adalah sikap serta
tindakan para pelaksana pelayanan kesehatan.
c. Kebebasan melakukan pilihan.
d. Pengetahuan dan kompetensi teknis,
semakin tinggi kompetensi teknis maka semakin tinggi mutu pelayanan.
e. Efektifitas pelayanan, semakin
efektif suatu pelayanan maka semakin tinggi mutu pelayanan.
f. Keamanan tindakan, pelayanan medis
yang membahayakan pasien bukanlah pelayanan yang baik.
2.
Profil
RSUD Dr. Moewardi
Falsafah
RSUD
dr. Moewardi Surakarta adalah Rumah Sakit yang memberikan pelayanan kesehatan
dengan mutu yang setinggi-tingginya dan melaksanakan fungsi pendidikan
kesehatan di Rumah Sakit dengan sebaik-baiknya yang diabdikan bagi kepentingan
peningkatan derajat kesehatan masyarakat.
Visi
Menjadi
pilihan utama masyarakat Jawa Tengah 2010
Misi
i.
Menyelenggarakan pelayanan kesehatan
yang bermutu prima dan memuaskan.
ii.
Memberikan pelayanan yang terjangkau
bagi semua golongan masyarakat.
iii.
Memberikan kontribusi nyata untuk
pendidikan dan penelitian kesehatan yang terintegrasi dengan pelayanan dalam
rangka peningkatan mutu SDM dan IPTEK kesehatan.
Nilai-nilai Dasar
i.
Ketulusan
ii.
Kepedulian
iii.
Kerendahan hati
iv.
Keakraban
v.
Kesportifan
vi.
Keterbukaan
vii.
Kejujuran
viii.
Kerja keras
ix.
Keprofesionalan
x.
Kebersamaan
B.
PENGERTIAN
EPIDEMIOLOGI
Pengertian
epidemiologi dapat ditinjau dari berbagai aspek sesuai dengan tujuannya
masing-masing, yaitu:
1. Aspek
Akademik
Epidemiologi
berarti analis data kesehatan, social, ekonomi dan kecenderungan yang terjadi
untuk mengadakn identifikasi dan interpretasi perubahan-perubahan keadaan
kesehatan yang terjadi atau akan terjadi di masyarakat umum atau kelompok
tertentu.
2. Aspek
Praktis
Epidemiologi
merupakan ilmu yang ditujukan pada upaya pencegahan penyebaran penyakit yang
menimpa individu, kelompok/masyarakat umum.
3. Aspek
Klinis
Epidemiologi
berarti suatu usaha untuk mendeteksi secara dini perubahan insidensi atau
prevalensi melalui penemuan klinis atau laboratories.
4. Aspek
Administratif
Epidemiologi
berarti suatu usaha untuk mengetahui status kesehatan masyarakat di suatu
wilayah atau negara agar dapat diberikan pelayanan kesehatan yang efektif dan
efisisen sesuai dengan kebutuhan masyarakat.
Hasil
studi epidemiologi dapat digunakan untuk:
1. Mendiagnosa
kebutuhan pelayanan kesehatan pada masyarakat dan mengadakan prediksi kebutuhan
pelayanan kesehatan di masa yang akan datang serta menentukan prioritas masalah
kessehatan.
2. Bahan
pertimbangan dalam pelaksanaan program pelayanan kesehatan seperti pengobatan,
pencegahan dan penanggulangan masalah kesehatan masyarakat.
No comments:
Post a Comment