Makalah Manajemen Mutu Pelayanan Fasilitas Kesehatan - Dunia Bidan

Informasi Seputar Dunia Kebidanan Artikel Kesehatan Materi Kuliah Bidan Pemula Makalah Kesehatan

Friday, March 2, 2018

Makalah Manajemen Mutu Pelayanan Fasilitas Kesehatan


Gambar terkait

BAB I
PENDAHULUAN

A.    LATAR BELAKANG
Pelayanan gawat darurat (emergency care) adalah bagian dari pelayanan kedokteran yang dibutuhkan oleh penderita dalam waktu segera (immediately) untuk menyelamatkan kehidupannya (life saving). Unit kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan gawat darurat disebut dengan nama Unit/Instalasi Gawat Darurat (Emergency Unit). Tergantung dari kemampuan yang dimiliki, keberadaan Unit/Instalasi Gawat Darurat (IGD) tersebut dapat beraneka macam. Namun, yang lazim ditemukan adalah yang tergabung dalam Rumah Sakit (hospital based emergency unit).  Pada saat ini dengan semakin kompleknya hidup dan kehidupan, keberadaan suatu IGD di setiap komunitas telah merupakan salah satu kebutuhan pokok.
Secara umum kegiatan yang menjadi tanggung jawab IGD dapat dibedakan atas tiga macam (Flynn, 1962), yaitu:
1.      Menyelenggarakan pelayanan gawat darurat
Kegiatan pertama yang menjadi tanggung jawab IGD adalah menyelenggarakan pelayanan gawat darurat.  Pengertian gawat darurat yang dianut oleh anggota masyarakat memang berbeda dengan petugas kesehatan. Oleh anggota masyarakat, setiap gangguan kesehatan yang dialaminya dapat saja diartikan  sebagai keadaan darurat (emergency) dan karena itu mendatangi IGD untuk meminta pertolongan.
2. Menyelenggarakan pelayanan penyaringan untuk kasus-kasus yang membutuhkan pelayanan rawat inap intensif
Kegiatan kedua yang menjadi tanggung jawab UGD adalah menyelenggarakan pelayanan penyaringan untuk kasus-kasus yang membutuhkan pelayanan intensif.  Pada dasarnya kegiatan ini merupakan lanjutan dari pelayanan gawat darurat, yakni dengan merujuk kasus-kasus gawat darurat yang dinilai berat untuk memperoleh pelayanan rawat inap intensif.  Pada saat ini di Rumah Sakit memang telah tersedia beberapa unit kesehatan yang secara khusus menyelenggarakan pelayanan rawat inap intensif tersebut. Seperti misalnya Unit Perawatan Intensif (Intensive Care Unit) untuk kasus-kasus penyakit umum, serta Unit Perawatan Jantung Intensif (Intensive Cardiac Care Unit) untuk kasus-kasus penyakit jantung.  
3.      Menyelenggarakan pelayanan informasi medis darurat
Kegiatan ketiga yang menjadi tanggung jawab IGD adalah menyelenggarakan informasi medis darurat dalam bentuk menampung serta menjawab semua pertanyaan anggota masyarakat yang ada hubungannya dengan keadaan medis darurat (emergency medical questions).
B.     TUJUAN
1.      Tujuan Umum
Untuk mendapatkan gambaran pelayanan kesehatan masyarakat dalam upaya meningkatkan mutu pelayanan kesehatan terutama di Ruang IGD RSUD dr. Moewardi Surakarta.
2.      Tujuan Khusus
a.  Untuk mengetahui standar pelayanan di ruang IGD RSUD dr. Moewardi Surakarta  yang meliputi 5 M, yaitu Man, Method, Money, Machine, dan Material
b.     Untuk menambah pengetahuan bagi mahasiswa tentang manajemen yang dilaksanakan di ruang IGD RSUD dr. Moewardi Surakarta dan berbagai penyakit yang biasa terjadi.
c.  Untuk memberikan bekal bagi mahasiswa agar secara langsung dapat mengetahui tentang manajemen dan berbagai penyakit yang terjadi di Ruang IGD RSUD dr. Moewardi Surakarta.
C.    MANFAAT
1.  Sebagai masukan untuk ruang IGD RSUD dr. Moewardi Surakarta agar lebih meningkatkan pelayanan yang masih kurang dan mempertahankan sistem pelayanan yang sudah dianggap baik
2.    Sebagai sarana untuk menambah pengetahuan mahasiswa tentang manajemen dan berbagai penyakit yang ada di ruang IGD RSUD dr. Moewardi Surakarta.

                                                                     BAB II

TINJAUAN TEORI
  
A.    TINJAUAN TEORI
1.      Tinjauan Mutu
Mutu pelayanan kesehatan adalah tingkat dimana pelayanan kesehatan untuk individu maupun populasi mampu menghasilkan outcome pelayanan sesuai dengan yang diharapkan dan konsisten dengan pengetahuan profesional terkini (IOM, 2001).   Peningkatan mutu pelayanan kesehatan mengandung arti bahwa sarana pelayanan kesehatan dan tenaga profesi kesehatan harus mampu menunjukkan akuntabilitas sosial untuk memberikan pelayanan prima kepada konsumen, yakni pelayanan yang sesuai dengan standar yang diakui sehingga dapat memenuhi atau bahkan melebihi harapan konsumen (Anwar,1996).
Mutu pelayanan kesehatan adalah yang menunjuk pada tingkat kesempurnaan pelayanan kesehatan, yang di satu pihak dapat menimbulkan kepusan pada tiap pasien sesuai dengan tingkat kepuasan rata-rata penduduk, serta di pihak lain tata cara penyelenggaraannya sesuai dengan kode etik dan standar pelayanan yang telah ditetapkan . Kepuasan pasien yang mengacu pada penerapan kode etik dan standar pelayanan :
a.       Harus terbina dengan baik hubungan dokter-pasien  sehingga tercipta pelayanan kesehatan yang bermutu.
b.      Kenyamanan pelayanan, tidak hanya menyangkut fasilitas yang disediakan tetapi yang terpenting adalah sikap serta tindakan para pelaksana pelayanan kesehatan.
c.       Kebebasan melakukan pilihan.
d.      Pengetahuan dan kompetensi teknis, semakin tinggi kompetensi teknis maka semakin tinggi mutu pelayanan.
e.       Efektifitas pelayanan, semakin efektif suatu pelayanan maka semakin tinggi mutu pelayanan.
f.       Keamanan tindakan, pelayanan medis yang membahayakan pasien bukanlah pelayanan yang baik.
2.      Profil RSUD Dr. Moewardi
Falsafah
RSUD dr. Moewardi Surakarta adalah Rumah Sakit yang memberikan pelayanan kesehatan dengan mutu yang setinggi-tingginya dan melaksanakan fungsi pendidikan kesehatan di Rumah Sakit dengan sebaik-baiknya yang diabdikan bagi kepentingan peningkatan derajat kesehatan masyarakat.

Visi
Menjadi pilihan utama masyarakat Jawa Tengah 2010

Misi
                                                      i.      Menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang bermutu prima dan memuaskan.
                                                      ii.      Memberikan pelayanan yang terjangkau bagi semua golongan masyarakat.
                                                   iii.      Memberikan kontribusi nyata untuk pendidikan dan penelitian kesehatan yang terintegrasi dengan pelayanan dalam rangka peningkatan mutu SDM dan IPTEK kesehatan.

Nilai-nilai Dasar
                                                                 i.         Ketulusan
                                                               ii.         Kepedulian
                                                             iii.         Kerendahan hati
                                                             iv.         Keakraban
                                                               v.         Kesportifan
                                                             vi.         Keterbukaan
                                                           vii.         Kejujuran
                                                         viii.         Kerja keras
                                                             ix.         Keprofesionalan
                                                               x.         Kebersamaan

B.     PENGERTIAN EPIDEMIOLOGI
Pengertian epidemiologi dapat ditinjau dari berbagai aspek sesuai dengan tujuannya masing-masing, yaitu:
1.      Aspek Akademik
Epidemiologi berarti analis data kesehatan, social, ekonomi dan kecenderungan yang terjadi untuk mengadakn identifikasi dan interpretasi perubahan-perubahan keadaan kesehatan yang terjadi atau akan terjadi di masyarakat umum atau kelompok tertentu.
2.      Aspek Praktis
Epidemiologi merupakan ilmu yang ditujukan pada upaya pencegahan penyebaran penyakit yang menimpa individu, kelompok/masyarakat umum.
3.      Aspek Klinis
Epidemiologi berarti suatu usaha untuk mendeteksi secara dini perubahan insidensi atau prevalensi melalui penemuan klinis atau laboratories.
4.      Aspek Administratif
Epidemiologi berarti suatu usaha untuk mengetahui status kesehatan masyarakat di suatu wilayah atau negara agar dapat diberikan pelayanan kesehatan yang efektif dan efisisen sesuai dengan kebutuhan masyarakat.
Hasil studi epidemiologi dapat digunakan untuk:
1. Mendiagnosa kebutuhan pelayanan kesehatan pada masyarakat dan mengadakan prediksi kebutuhan pelayanan kesehatan di masa yang akan datang serta menentukan prioritas masalah kessehatan.
2.      Bahan pertimbangan dalam pelaksanaan program pelayanan kesehatan seperti pengobatan, pencegahan dan penanggulangan masalah kesehatan masyarakat.



No comments:

Post a Comment

loading...