Tugas Esai Askeb Komunitas - Dunia Bidan

Informasi Seputar Dunia Kebidanan Artikel Kesehatan Materi Kuliah Bidan Pemula Makalah Kesehatan

Saturday, March 3, 2018

Tugas Esai Askeb Komunitas

PERAN BIDAN SEBAGAI PROFESI DI DALAM KOMUNITAS 

Dengan perjalanan panjang, kebidanan kian berkembang dalam masyarakat. Berkaitan dengan profesi, bidan dipandang sebagai sebuah profesi yang keberadaannya telah di akui baik nasional maupun internasional, dan telah tersebar diseluruh dunia. Seringkali terdengar, bidan merupakan profesi yang berada digaris terdepan dalam pelayanan kesehatan khususnya dalam pelayanan kesehatan reproduksi yang sangat diperlukan dalam rangka meningkatkan kesejahteraan ibu dan anak didalam suatu komunitas. Profesi bidan inipun dapat berdiri sendiri dalam memberikan pertolongan kepada masyarakat khususnya pertolongan persalinan normal. Pada kenyataannya tentu saja tidak semudah seperti kata-kata yang seringkali terdengar seperti tulisan diatas. Butuh suatu upaya yang maksimal, tidak hanya pada satu pihak, tetapi membutuhkan suatu sinergi yang baik antara pemerintah dan tenaga kesehatan profesional terkait serta keterlibatan masyarakat untuk mencapai tujuan bersama.

Sehubungan dengan tugas bidan, seorang bidan dituntut harus mampu mengawasi, memelihara dan memberikan masukan kepada wanita sejak hamil sampai melahirkan, serta perawatan lanjut pada bayi dan anak-anak. Bidan pun mempunyai tugas penting dalam memberikan konseling, informasi, serta edukasi dan ini tidak hanya disampaikan kepada klien saja, tetapi juga kepada keluarga dan komunitasnya. Sebab keberhasilan suatu tindakan terutama kesehatan didalam suatu komunitas tidak hanya memperbaiki keadaan pada satu pihak tetapi memperbaiki keadaan lingkungannya juga sangat penting. Terlebih perilaku dan sosial budaya yang berpengaruh pada pelayanan kebidanan komunitas. Perilaku ini meliputi seluruh perilaku baik perorangan ataupun masyarakat yang dapat memberi akibat pada kesehatan. Dan perilaku seperti ini dapat dipengaruhi oleh pengetahuan, kepercayaan dan kebiasaan masyarakat yang dapat mengganggu kesehatan. Hal ini dapat timbul karena adanya keterbatasan-keterbatasan dalam masyarakat seperti ekonomi, keterbatasan informasi dapat disebabkan karena keterbatasan fasilitas ataupun kesulitan akses yang tersedia akibat kendala geografis yang ada pada suatu tempat tertentu.

Bidan di komunitas artinya bidan tersebut bekerja diluar institusi pelayanan kesehatan tetapi lingkup kerja di masyarakat dilakukan dengan menggunakan pendekatan pemecahan masalah. Terlebih bidan bekerja pada komunitas masyarakat yang kebanyakan pada taraf kesejahteraan menengah kebawah dengan tingkat kepercayaan cukup tinggi terhadap adat istiadat serta budaya yang telah melekat dalam kehidupan sehari-hari dan terkadang kurang masuk akal bahkan merugikan kesehatan terutama berkaitan dengan kesehatan reproduksi wanita termasuk dalam menghadapi proses kehamilan, persalinan, serta nifas. Oleh karena itu, berdasarkan peranan bidan yang vital itulah seorang bidan harus mempunyai kealian yang berkualitas tidak hanya dalam praktek klinik kebidanan tetapi juga kemampuan bersosialisasi yang baik terhadap komunitasnya dalam rangka meningkatkan advokasi masyarakat untuk peduli terhadap kesehatan.

Terkait dengan tugas bidan, bidan mempunyai filosofi bahwa proses kehamilan dan persalinan adalah proses yang alamiah dan fisiologis, sehingga asuhan asuhan yang harus diberikan pun adalah asuhan yang meminimalkan intervensi dan sesuai dengan kebutuhan. Pada kebidanan komunitas lingkup kegiatan atau praktek terdiri dari ante natal care, pertolongan persalinan atau intra natal care, asuhan ibu nifas dan bayi baru lahir serta balita, upaya promotif dan preventif, pemberdayaan masyarakat terutama wanita, serta pelayanan kelurga berencana. Tetapi, meskipun dikatakan demikian bidan juga perlu membuka pikiran bahwa kehamilan dan persalinan merupakan suatu hal yang bukan tanpa risiko. Bagaimanapun kehamilan dan pesalinan yang alamiah dan fisiologis sekalipun pasti terdapat risiko jika bidan sebagai petugas pelayanan kesehatan khususnya pada wanita memiliki kemampuan klinik yang kurang berkualitas serta kurangnya kerjasama dengan tim masyarakat. Bidan mempunyai tugas penting dalam memberikan bimbingan, asuhan dan penyuluhan kepada ibu hamil mengenai persalinan, nifas dan menolong persalinan dengan tanggung jawab serta memberi asuhan pada bayi baru lahir. Oleh karena itu, kebutuhan dan tuntutan terhadap perlunya penyempurnaan pelayanan terasa sangat penting.

Mahasiswa kebidananpun dirasakan sangat perlu mempelajari bagaimana mengaplikasikan ilmu-ilmu yang sudah didapatkan dari pendidikan bidan yang terdiri dari multidisiplin ilmu termasuk didalamnya bagaimana menerapkan kemampuan yang sudah didapatkan untuk pelayanan bidan pada suatu komunitas. Disamping pertolongan secara kemanusiaan, pengembangan tentang kebidanan juga dimaksudkan untuk menekan risiko kematian. Sebab, seperti yang sudah disinggung diatas walaupun perkembangan kebidanan sudah mulai terbuka, masyarakat masih banyak mengembangkan kepercayaan dan kebiasaan lama, khususnya tradisi menggunakan jasa dukun paraji saat hamil, bersalin, hingga nifas. Contoh lainnya seperti pada perilaku seputar menyusui, perilaku membuang colostrums yaitu ASI pertama kali keluar dianggap sebagai susu basi sehingga susu tersebut dibuang, padahal didalam colostrums mengandung zat-zat penting untuk tubuh bayi, pemberian makanan tambahan sebelum usia bayi 6 bulan, hal ini dapat memudahkan bayi terkena radang saluran pencernaan, dan masih banyak contoh lainnya. Hal ini dapat terjadi dikarenakan ketidaktahuan dan terbatasnya informasi serta ketaatan pada tradisi dan budaya yang sudah melekat di kehidupan sehari-hari. Ada suatu hal yang menarik mengapa masyarakat pedesaan masih banyak menggunakan jasa dukun paraji dibandingkan bidan. Mereka yang lebih percaya dan merasa lebih nyaman dengan dukun paraji memberikan alasan seperti, selain seorang dukun paraji sudah banyak mempunyai pengalaman dan relative lebih murah ternyata mereka pun bisa lebih perhatian dan bisa memberikan pelayanan dengan tuntas melalui kunjungan rutinnya pasca lahir tidak hanya kepada ibu tetapi juga terhadap bayi, walaupun dengan pengetahuan terbatas yang hanya didapat dari tradisi turun-temurun. Bidan sebetulnya bisa mengambil pengalaman seorang dukun paraji bila bekerja pada suatu komunitas. Bidan dapat belajar bagaimana menghadapi masyarakat untuk dapat melakukan pendekatan-pendekatan kesehatan, misalnya melalui penyuluhan-penyuluhan dengan mengajak sang dukun untuk bertukar pendapat, sehingga paling tidak dalam memberikan suatu tindakan bidan dapat meminimalisir kesalahpahaman pada masyarakat misalnya dalam hal budaya ataupun adat istiadat pada wilayah tertentu tempat bidan bekerja. Selain itu, mungkin seorang bidan dapat menerapkan beberapa hal yang bisa membuat klien pada saat berada disamping bidan dapat merasa nyaman. Tidak merasa terpaksa tetapi masyarakat dapat dengan berbesar hati menerima masukan-masukan dari bidan. Belajar untuk dapat empati dengan klien atau paling tidak mencoba memahami klien apa yang sedang ia inginkan. Atau mungkin melakukan diskusi tentang masalah-masalah yang berpotensi menghambat diri klien untuk memperhatikan kesehatan dirinya sendiri.

Tidak hanya ini kendala yang ada, kesadaran para muda-mudi dan pasangan usia subur tentang kesehatan reproduksi mereka sendiri pun masih kurang. Terlebih pada wilayah-wilayah yang kurang tentang informasi-informasi kesehatan, seperti di kawasan pedesaaan. Dalam hal ini tenaga kesehatan seperti bidan sangat dibutuhkan untuk memberikan penyuluhan-penyuluhan tentang kesehatan reproduksi kepada mereka. Tetapi menjadi profesi menjadi bidan desa bukanlah suatu hal yang mudah, tidak hanya keahlian yang berkualitas tetapi persiapan secara fisik dan mental, serta financial pun sangat diperlukan. Tak hanya sampai disitu, perlu juga ditanamkan niat yang kuat, tulus, dan ikhlas dalam bekerja. Hal ini tidak boleh terlewatkan. Yang pasti bidan dalam mencapai tujuan perlu menyusun perencanaan yang baik dan matang tetapi tetap disesuaikan dengan kondisi ataupun keadaan yang ada di masyarakat tersebut. Inilah yang akan dihadapi oleh seorang bidan dalam pengabdiannya pada masyarakat. Bukan tugas yang ringan memang, tapi keikhlasan dalam bekerja disertai upaya dan juga doa bukan hal mustahil jika bidan mampu menghadapi tantangan-tantangan yang ada dalam bekerja.





No comments:

Post a Comment

loading...